Pentingnya Makanan Halal bagi Kesehatan Jasmani dan Rohani - Risalah Kuliahku

Berbagi info tugas kuliah, Kata bijak, Motivasi dan Inspirasi, Internet, Komputer

Kamis, 03 Mei 2018

Pentingnya Makanan Halal bagi Kesehatan Jasmani dan Rohani


BAB I

PENDAHULUAN


1.1  LATAR BELAKANG


Perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang sangat memuncak, banyak dari kalangan masyarakat menyebutnya dengan era modern. Manusia semakin mudah menggapai keinginan-keinginan dengan bantuan teknologi, khususnya teknologi telekomunikasi seperti televise, radio, internet, telepon, dan lain-lain.
Bukan hal yang sulit untuk memindahkan atau bertukar budaya. Waktu dan jarak bukan lagi hambatan. Berkomunikasi dengan manusia di belahan bumi manapun bisa dilakukan secara langsung dan cepat. Apa yang menjadi trend dikalangan orang barat bisa saja dalam sekejap langsung diikuti kalangan timur. Bahayanya, pertukaran trend tersebut diserap mentah-mentah, tanpa saringan oleh pihak penerima.
Pandangan Futurolog terkemuka asal Amerika Serikt, John Naisbitt, era global yang serba teknologis seperti sekrng ini disebut sebagai “global lifestyle”. Menurutnya, sebuah peradaban di belahan bumi manapun akan terimbas oleh akselerasi budaya global yang membawa pada apa yang disebut The Boundless of The World (dunia tanpa batas). Perubahan tersebut dampaknya merambah begitu cepat disemua aspek kehidupan, tak terkecuali di negara-negara muslim sekalipun.
Budaya global yang mengalami perkembangan amat dahsyat adalah; food, fashion, dan fun (makanan, pakaian, dan hiburan). Khusus pada budaya makan dan minum telah menjadi varian yang cukup menonjol di lingkungan masyarakat, khususnya umat Islam. Maka dari itu, pada makalah ini akan dibahas tentang “Pentingnya Makanan Halal bagi Kesehatan Jasmani dan Rohani”.

1.2  RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang masalah, penulis akan mengajukan rumusan masalah yaitu sebagai berikut.
1.      Apa pengertian makanan halal dan haram ?
2.      Apa saja jenis makanan yang halal dan haram ?
3.      Bagaimanakah dampak makanan halal terhadap perilaku ?
4.      Bagaimanakah pentingnya makanan halal bagi muslim ?
5.      Bagaimanakah pentingnya makanan bergizi bagi muslim ?

1.3  TUJUAN MASALAH

Berdasarkan rumusan masalah, tujuannya yaitu
1.      Mengetahui pengertian makanan halal dan haram.
2.      Mengetahui jenis makanan yang halal dan haram.
3.      Mengetahui beberapa dampak dari makanan halal terhadap perilaku.
4.      Menjelaskan bagaimana pentingnya makanan halal bagi muslim.
5.      Menjelaskan bagaimana pentingnya makanan bergizi bagi muslim.








BAB II

PEMBAHASAN


2.1.PENGERTIAN MAKANAN HALAL DAN HARAM


Makanan yang halal adalah segala sesuatu yang diperbolehkan oleh syariat Islam untuk dikonsumsi kecuali adanya larangan dari Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Islam menganjurkan kepada pemeluknya untuk memakan makanan yang halal dan baik. Makanan halal yaitu makanan yang didapat dari usaha yang diridlai Allah. Sedangkan makanan yang baik yaitu makanan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh, atau bisa disebut dengan makanan bergizi.
Allah Swt berfirman,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”(Qs. Al-Baqarah:168)
Makanan yang enak dan lezat belum tentu baik untuk tubuh, bisa jadi makanan tersebut berbahaya untuk kesehatan. Selanjutnya makanan yang tidak halal dapat mengganggu kesehatan rohani. Daging yang tumbuh dari maknan haram, akan dibakar di hari kiamat dengan api neraka.
Makanan yang haram adalah semua makanan yang dilarang oleh syariat Islam untuk dikonsumsi, dan apabila tetap dikonsumsi akan mendapatkan dosa kecuali dalam kondisi keterpaksaan. Makanan haram lebih banyak madlaratnya daripada hikmahnya. Contoh, mengkonsumsi darah yang mengalir ini diharamkan karena kotor dan dihindari oleh manusia yang sehat, disamping itu ada dugaan bahwa darah tersebut dapat menimbulkan bahaya sebagaimana halnya bangkai.


2.2.JENIS-JENIS MAKANAN HALAL DAN HARAM


1.      Jenis Makanan Halal
a.       Halal Zatnya
Makanan yang halal menurut zatnya yaitu makanan yang pada dasarnya halal untuk dikonsumsi. Dan telah ditetapkan kehalalannya dalam Al Quran dan Al-Hadits. Contoh, daging sapi, ayam, kambing, buah-buahan seperti apel, kurma, anggur, dan lain-lain.
b.      Halal Cara Memperolehnya
Halal di sini maksudnya makanan yang diperoleh dengan cara yang baik dan sah. Makanan akan menjadi haram apabila cara memperolehnya dengan jalan yang tidak baik. Contoh, mencuri, riba, merampok, dan lain-lain.
c.       Halal Cara Pengolahannya
Makanan yang pada dasarnya halal akan menjadi haram apabila cara pengolahannya tidak sesui dengan ketentuan Islam. Contoh; anggur, makanan ini halal karena telah diolah menjadi minuman keras maka minumkan ini menjadi haram.
2.      Jenis-jenis Makanan Haram
a.       Diharamkan karena dzatnya
Maksudnya asal dari maknan tersebut sudah haram,seperti; bngkai, darah, babi, anjing, dan lain-lain.
b.      Diharamkan karena suatu sebab yang tidak berhubungan dengan dzatnya
Maksudnya, asal dari makanan tersebut adalah halal, akan tetapi berubah menjadi haram karena sebab yang tidak berkaitan dengan makanan tersebut. Misalnya, makanan dari hasil mencuri, upah perzinaan, sesajen perdukunan, dan lain-lain.

2.3.DAMPAK MAKANAN HALAL TERHADAP PERILAKU


Ajaran Allah yang menganjurkan untuk slalu menjaga kehalalan pangan yang dikonsumsinya sudah pasti memberikan berbagai manfaat. Di samping karena alasan yang bersifat lahir, juga mengandung banyak hikmah batin yang tidak bisa disentuh oleh kemampuan akal manusia. Demikan juga Allah memberikan ruang-ruang kepatuhan sebagai hamba untuk dijadikan tolak ukur keimanan dan ketakwaan, sejauhmana manusia mengaku dairinya beriman dan mampu menjalankan Syari’at-Nya.
Dampak yang bisa dirasakan secara langsung dari makanan halal terhadap perilaku adalah sebagai berikut:
Pertama, menjaga keseimbangan jiwa manusia yang hakikatnya suci (fitrah) sebagaimana bayi yang baru lahir. Dengan mengkonsumsi makanan halal, berarti kita konsisten dengan garis kesepkatan yang pernah terjadi dalam kandungan ibu yang berisi persetujuan bahwa Allah adalah Tuhan yang mengatur segala urusan. Perintah untuk selalu menjaga kehalalan makanan seiring dengan amal sholeh yang dilakukan untuk menjaga keseimbangan fitrah manusia.
Kedua, menumbuhkan sikap juang yang tinggi dalam menegakkan ajaran Allah dan Rasul-Nya di bumi. Bagi orang yang selalu mengusahakan untuk menjaga makanannya dari perihal yang haram berarti telah berjuang di jalan Allah dengan derajat yang tinggi.
Ketiga, membersihkan hati dan menjaga lisan dari pembicaraan yang tidak perlu. Makanan halal yang dikonsumsi akan tumbuh dan berkembang menjadi daging bersamaan dengan meningkatnya kualitas kesalehannya, baik lahir maupun batin.
Keempat, menumbuhkan kepercayaan diri di hadapan Allah. Orang yang selalu mengkonsumsi makanan halal, maka dengan sendirinya akan menambah keyakinan diri bahwa Allah dekat dengan hambanya yang selalu mendengarkan permintaan doa.

2.4.PENTINGNYA MAKANAN HALAL BAGI MUSLIM


Islam dating ketika umat manusia memandang makanan dan minuman dari dua sudut pandang ekstrem. Pertama, sebagian manusia menempatkannya hanya sebagai kebutuhan hidup yang diperlukan untuk kepentingan nafsu bayawaniyah (kebinatangan) dengan mengkonsumsinya secara berlebihan. Kedua, justru ditempatkan sebaliknya, yaitu ditinggalkan sama sekali dengan melakukan puasa sehari-semalam penuh (Jawa: ngebleng)dengan maksud-maksud tertentu.
Al Quran sebagai pedoman umat Islam mengajarkan kepada umat manusia dengan menempatkan makan dan minum pada tataran kebutuhan yang porposional, yaitu dengan tetap dilakukan setiap hari untuk mempertahankan hidup, namun harus pula tetap dalam kerangka semangat spiritulisme.
Allah menegaskan dalam firman-Nya:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”(Qs. Al-Baqarah:168)
Ayat tersebut dengan jelas memberikan tekanan pada pentingnya muslim mengkonsumsi makanan yang halal dan thayyib (bergizi). Kemudian ditutup dengan peringatan agar manusia tidak mengikuti jejak langkah setan yang sudah dipastikan akan menjerumuskan pada lembah kesesatan.
Makanan halal yang disebut ayat di atas memberikan sebuah makna akan pentingnya semangat spiritualisme dalam memperoleh dan mengkonsumsi makanan. Halal berarti sesuatu yang dibolehkan oleh Allah berdasarkan suatu prinsip yang sesuai dengan Sunnah-Nya.
Sedangkan tentang peringatan untuk tidak mengikuti langkah-langkah setan dalam masalah ini sudah pasti menyangkut kerangka nilai, bahwa manusia dilarang mengumbar hawa nafsunya. Manusia dengan potensi yang dimiliki sebagai makhluk yang ingin selalu berbuat dosa, diperingatkan oleh Allah agar tetap berhati-hati dalam memperoleh rezeki dan mengkonsumsinya.
Dalam ayat lain Allah menghubungkan kehalalan pangan (makanan dan minuman) dengan soal kemenangan, bahwa orang-orang kafir telah putus asa mengalahkan agamamu (Muhammad) dengan kesempurnaan ajaran Islam sebagai suatu agama.
الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِ
 “…pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu sekalian takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku (Allah)…” (Qs. Al-Maidah:3)
Jadi, halalnya pangan dapat diketahui sebagai masalah yang sangat pokok dan fundamental untuk kehidupan, agama dan kemenangan hidup umat Islam.

2.5.PENTINGNYA MAKANAN BERGIZI BAGI TUBUH


Sebagai makhluk Allah yang mempunyai dimensi hayawaniyah (kebinatangan), manusia dituntut untuk bisa mempertahankan hidupnya dengan cara beadaptsi dengan lingkungannya. Allah menciptakan bumi, langit, dan seisinya semata-mata hanya untuk kepentingan manusia. Siapa yang dapat memanfaatkan dengan baik, maka ia akan mendapatkan apa yang diinginkan. Sebaliknya, siapa yang tidak dapat menggunakannya dengan baik, maka ia akan menuai kekecewaan dan kegagalan yang berakibat pada ketidaksempurnaan khalifah di bumi.
Salah satu dari usaha manusia untuk mempertahankan hidupnya adalah dengan makan. Sebenarnya, manusia memerlukan makan (konsumsi) sejak permulaan diciptakan. Hal ini terungkap dalam ayat-ayat Al-Qur’an :
وَمَا جَعَلْنَاهُمْ جَسَدًا لَا يَأْكُلُونَ الطَّعَامَ وَمَا كَانُوا خَالِدِينَ
Dan tidaklah Kami jadikan mereka tubuh-tubuh yang tiada memakan makanan, dan tidak (pula) mereka itu orang-orang yang kekal.”(QS. Al-Anbiya:8)
Ayat lain
وَيَا آدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ فَكُلَا مِنْ حَيْثُ شِئْتُمَا وَلَا تَقْرَبَا هَذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ
 “(Dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim.” (Qs. Al-A’raf:19)
Ayat-ayat tersebut di atas merupakan petunjuk umum yang memberikan kesempatan kepada manusia untuk memakan sesuka hatinya, yaitu memenuhi kesenangan. Namun di ayat lain Allah memberikan penegasan terhadap pentingnya memakan makanan yang halal dan bergizi. Sebagaimana firman Allah:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (Qs. Al-Baqarah:168)
Maksud Allah menekankan perintah pentingnya memakan makanan yang bergizi di samping halal adalah karena untuk kebaikan manusia itu sendiri. Makanan bergizi merupakan makanan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia untuk memperoleh kualitas kesehatan yang baik. Dan kesehatan yang baik berarti sangat berpengaruh terhadap kualitas akal dan rohaninya.
Pada waktu haji Wada’ tahun ke-11 Hijriah, nabi Muhammad mengatakan dalam khotbahnya:
“Dan untuk badanmu ada haknya bagimu”
Adapun diantara hak badan itu adalah : (a) mendapat makanan yang bergizi, (b) mendapat istirahat yang cukup, dan (c) mendapat latihan fisik (olahraga) yang cukup.

BAB III

PENUTUP


3.1.KESIMPULAN

Makanan yang halal adalah segala sesuatu yang diperbolehkan oleh syariat Islam untuk dikonsumsi kecuali adanya larangan dari Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.
Dari penjelasan di atas teranglah bagi kita betapa urgennya menjaga makanan bergizi bagi tubuh kita untuk menjaga kestabilan akal dan kesalehan rohani kita. Karena letak dari suatu wujud kemajuan suatu bangsa atau umat beragama adalah kemampuan akal dan kesehatan mental yang prima.










 

 

 

 


DAFTAR PUSTAKA

 

Al-Asyhar, T. (2003). BAHAYA MAKANAN HARAM Bagi Kesehatan Jasmani an Kesucian Rohani. Jakarta: P.T. AL-MAWARDI PRIMA.
Fajar, D. (2014, Februari 05). Makanan yang Halal dan Haram. Retrieved from berkilaulah.wordpress.com: http://www.google.co.id/amp/s/berkilaulah.wordpress.com/2014/02/05/520/amp/



1 komentar:

  1. Review of Merkur and Merkur Futur 3D Gaming - Decade Casino
    The Merkur Futur 3D 인카지노 Gaming is a sleek, high-quality replica of the 메리트 카지노 고객센터 classic 메리트 카지노 gaming machines from Merkur and is an excellent choice for serious  Rating: 3.9 · ‎Review by Marcelo DiGio

    BalasHapus